Kamis, 30 Desember 2010

Nilai-Nilai Ketaatan yg Memudar

Seringkali kita melihat seseorang sebut saja si Fulan yang meningkat nilai ketaatannya kepada ajaran agama, namun begitu tidak kelihatan (menghilang) beberapa waktu saja, tiba-tiba suatu hari kita dikejutkan dengan keadaan ketaatannya sudah jauh menurun. Sebagai contoh, lihatlah keadaan kaum muslimin di awal bulan Ramadhan (yang penuh dengan ibadah dan ketaat-an), kemudian bandingkan dengan keadaan mereka be-berapa hari atau beberapa bulan setelah Ramadhan berlalu, kita akan dapat melihat perbedaan yang amat mencolok.

Memudar dan melemahnya nilai ketaatan adalah dengan meninggalkan ketaatan itu sendiri atau tidak mempertahankan keutuhan nilai-nilai agama di dalam diri berupa amal-amal shalih, akhirnya jatuh kepada perkara haram. Ada beberapa fenomena yang dapat kita saksikan di tengah-tengah kaum muslimin berkaitan dengan masalah ini, sebagai berikut:

1- Tidak Hati-hati Dalam Berbicara dan Berjanji

Banyak sekali orang yang mengeluhkan masalah ini. Masih sering kita jumpai seseorang yang membuat janji kepada saudaranya sesama muslim, namun ia tidak menaruh perhatian terhadap janjinya itu, bahkan sering kali ia langgar atau terlambat menepatinya. Lebih parah lagi kadang kala ia malah meniatkan melanggar perjan-jian itu tanpa mempedulikan akibatnya dan tanpa mem-perhitungkan pahala yang bakal diperoleh dari menepati janji. Lucunya terkadang ia malah menggerutu bila janji-janji itu ditepati sambil mengolok: "Apakah kita harus berlagak kebarat-baratan?" Apakah ia lupa atau pura-pura tidak tahu bahwa menepati janji adalah salah satu keistimewaan kaum muslimin. Kalau tidak percaya, silakan buka lembaran-lembaran sejarah dan biografi tokoh-tokoh Islam dalam hal menepati janji. Perlu di-ketahui, ketika kaum muslimin meremehkan masalah ini, musuh-musuh Islam justru mencaploknya. Sehingga sangat disayangkan bila mereka mengambil intinya se-mentara kaum muslimin kebagian kulitnya saja.

2- Terburu-buru Dalam Memvonis Tanpa Cek dan Ricek (Tabayyun) Terlebih Dahulu

Berapa banyak kita jumpai orang-orang yang menim-bang dengan dua timbangan (tidak fair dalam memvonis orang). Mereka membuat-buat tuduhan lalu menjatuhkan vonis secara keji. Jika ditanya tentang alasannya, tanpa malu-malu mereka berkata: "Begitulah dugaan saya!" "Kata orang demikian!" "Aku dengar orang-orang berkata begitu!"

Bila ditanya tentang seseorang, ia langsung memvonis "Ia seorang ahli bid'ah!" atau yang lebih parah dari itu. Tanpa ragu ia memvonis fasik atau memvonis kafir orang lain. Jika engkau tanya: "Siapakah orang yang memberi tahu kamu hal ini, apa bukti kamu?" Ia akan terdiam seribu bahasa. Apakah mereka lupa atau tidak tahu bahwa tabayyun termasuk manhaj (prinsip) Ahlus Sunnah wal Jama'ah? Simaklah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala berikut ini:

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada-mu orang fasik membawa suatu berita, maka perik-salah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengeta-hui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (Al-Hujurat: 6)

Sungguh sangat mengherankan bila musuh-musuh Islam dengan beragam tingkatannya dapat terhindar dari kebenciannya sementara saudara-saudaranya seiman tidak dapat terhindar dari itu?!

Sikap mereka itu mengingatkan saya kepada sindiran salah seorang tokoh salaf ketika mendapati seseorang mencela saudaranya seiman. Ia katakan kepada orang yang mencela itu: "Apakah engkau pernah memerangi pasukan Romawi?" "Belum!" jawabnya. "Apakah engkau pernah berperang melawan tentara Parsi?" tanya beliau lagi. "Belum!" jawabnya. Beliau lantas berkata: "Subha-nallah, musuh-musuh Allah dapat terhindar dari ganggu-anmu sementara saudaramu seiman tidak!?" Lalu beliau membacakan ayat:

"Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya." (Al-Maidah: 74)

Tidakkah mereka mengetahui bahwa setiap muslim akan dimintai pertanggungjawaban atas seluruh ucapan-nya?

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (Qaaf: 18)

3. Berlaku Aniaya Dalam Pertengkaran dan Tidak Memperhatikan Etika Dalam Berbeda Pendapat

Sebagian orang ada yang begitu tertambat hatinya dengan sebuah pendapat. Kadangkala ia menetapkan wala' dan bara' atas dasar pendapat tersebut. Konsepnya me-ngatakan: "Jika kamu tidak bersamaku, maka engkau adalah musuhku!" Oleh sebab itu ia tidak mau berge-ming dari pendapat itu meskipun sejengkal, atau paling tidak mengatakan bahwa pendapatnya itu mungkin salah! Kadangkala ia mencampuri masalah niat dan menebak-nebak isi hati orang lain. Terkadang ia juga mendikte dengan apa yang sebenarnya tidak diyakini oleh seterunya itu, atau dengan cara-cara keji lainnya.

4. Mendengarkan Isu dan Kabar Dusta

Sekarang ini banyak kita temui orang yang suka mendengar kiri kanan, suka mendengar isu-isu dari setiap orang. Kemudian ia menyebarkan seluruh yang didengarkannya tanpa rasa takut dan bersalah. Kadang-kala sebuah berita dusta yang bersifat adu domba disampaikan kepada seseorang, lalu ia sebarkan berita itu seolah-olah sebuah kebenaran yang nyata. Realita yang sering kita temui pada hari ini cukup sebagai buk-tinya.

5. Pilah-pilih Amal Ketaatan

Yaitu memilih amalan-amalan ketaatan yang sesuai dengan dorongan hawa nafsunya saja. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Orang yang bijaksana adalah yang mengoreksi dirinya dan segera beramal sebagai bekal untuk hari Akhirat. Dan orang yang lemah adalah yang selalu memperturutkan hawa nafsu, di samping itu ia mengharapkan berbagai angan-angan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala." (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Oleh sebab itu pula, sebagian orang hanya meng-ikuti kebenaran yang sejalan dengan hawa nafsunya. Kalau tidak sejalan, maka ia akan menoleh ke kiri dan ke kanan mencari tempat bersandar. Sebagian ulama salaf ada yang berkata: "Hawa nafsu dapat menjadi ilah yang disembah-sembah. Kemudian ia membaca ayat:

"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menja-dikan hawa nafsunya sebagai ilahnya." (Al-Jatsiyah: 23)

6. Menelantarkan Urusan Keluarga

Tidak memperhatikan pertumbuhan keluarga dan anak-anak sampai kepada kondisi yang diharapkan. Seringkali kita temui orang-orang yang sibuk dengan karirnya, sementara keluarga dan anak-anaknya tengge-lam dalam perbuatan dosa. Namun meskipun demikian, hatinya tidak tergerak untuk merubahnya. Dengan dingin ia berkata: "Ah sudahlah! Yang penting tidak mengganggu karirku." Kadangkala ia memergoki dengan mata kepalanya sendiri kemungkaran itu, tetapi ia diam seribu bahasa. Begitulah akibatnya jika sudah terlalu banyak berbuat dosa, kesadaran pun sulit tergugah.

7. Tidak Teguh Dalam Menghadapi Problematika Kehidupan, Cobaan dan Musibah

Gemerlap kehidupan dunia kerapkali menyesatkan banyak manusia. Sedikit demi sedikit ia terseret ke dalam perbuatan haram. Tidak syak lagi, gemerlap dunia itu sangat kuat pengaruhnya dalam menurunkan nilai ketaatan seseorang, atau bahkan dapat menghilangkan nilai ketaatan itu dalam dirinya.

Tidakkah engkau lihat, seseorang yang keluar dari rumahnya demi mencari sesuap nasi, berbagai usaha pun dicobanya. Namun akhirnya ia terjerumus dalam praktek riba, hingga jadilah ia orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya.

Contoh lainnya, seorang yang bergelimang berbagai kasus penipuan dalam usahanya. Dan masih banyak lagi perkara lain yang merupakan bentuk-bentuk melemahnya nilai ketaatan.

8. Mengabaikan Hak-hak Persaudaraan

Sudah barang tentu, disana ada beberapa hak yang wajib ditunaikan oleh seorang muslim kepada saudara-nya seiman. Hal itu sudah disebutkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits-hadits beliau. Terkadang seseorang mengabaikan hak-hak tersebut, seakan-akan hak-hak persaudaran itu semata-mata ada jika menguntungkannya saja. Sering kita temui sebagian orang yang melihat saudaranya me-lakukan perbuatan maksiat dan dosa, namun ia bersikap acuh tak acuh saja. Atau ada seorang saudaranya seiman yang meminta nasihat dan pengarahan darinya, atau meminta bantuannya untuk menghilangkan kesulitan, atau kepentingan-kepentingan lainnya, namun ia tidak merespon hal itu sedikitpun, apalagi membantu melepas-kan saudaranya itu dari kesulitan! Tentu saja sikap semacam ini dapat mencederai nilai ketaatan.

Realita di atas sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, hal itu dapat kita jadikan barometer dalam mengukur nilai ketaatan yang ada di dalam diri. Semakin banyak hak persaudaraan yang kita abaikan, semakin lemah pula nilai ketaatan kita.


www.muslimahtips.com/tazkiyatun-nafs/89-nilai-nilai-ketaatan-yang-memudar.html

My Blog

Bismillah...

Sengaja q buat blog ini tanpa menyebutkan identitas q..sebetulnya blog ini blog pribadi tetapi jika ada pembaca yg membaca blog silahkan tinggalkan komen jadi tidak hanya membaca tapi juga komentar untuk memberikan saran atau apapun...

Di blog kadang q keluarkan uneg2 yg ada dalam diriku,semoga dengan membaca blog ini bisa diambil hikmahnya bukan membaca saja hehe...bagi yg mengetahui siapa saya,mohon untuk tidak memberitahukan kepada yg lain cukup yg tau saja hehe..

Tugas Utama Muslimah

Zaman semakin berkembang dan di zaman sekarang orang-orang sudah mulai menyebut zaman emansipasi wanita, dimana status anatara laki-laki dan perempuan tidak dibedakan. Wanita bisa melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh laki-laki. Mereka bahkan melupakan kodrat mereka sebagai wanita, wanita yang mempunyai kelembutan, penuh kasih sayang dan cinta.

Sekarang kita juga melihat bahwa wanita mulai sibuk dengan kegiatan diluar dari pada kegiatan di dalam rumah mengurusi keluarga. Banyak diantara mereka menyebutkan dengan alasan mengejar karir karena kondisi kelurga yang mengharuskan mereka melakukan itu. Bisa jadi ini memang alasan utama mengapa mereka sibuk dengan karir mereka, akan tetapi apakah dia harus melupakan tugas utama mereka? Meninggalakan suami, anak dan keluarganya yang membutuhkannya?

Wanita merupakan sosok yang memiliki multi peran. Keluarga adalah tempat setiap manusia mengawali kehidupan yang merupakan dasar dari pembentukan setiap manusia, karena itu wanita sebagai pendamping suami, pendidik anak dan pengurus rumah tangga berperan penting dalam berbagai upaya mewujudkan manusia-manusia yang beraqidah yang lurus sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, berbudi luhur, berakhlak mulia, berperikemanusiaan dan berpendirian teguh.

Wanita merupakan tonggak dari keluarga yaitu apabila wanitanya baik maka akan baik seluruh keluarganya dan apabila keluarganya baik maka masyarakat pun juga akan baik. Begitu juga apabila masyarakatnya baik maka akan baik pula negaranya. Wanita memiliki sifat yang lembut, berperasaan, penuh kasih sayang, sabar, ulet, telaten; yang merupakan modal bagi wanita untuk mendidik dan membesarkan putra-putrinya.

Pernikahan merupakan suatu hal yang dinanti-nantikan oleh setiap manusia, dimana berkumpulnya dua insan yang diridhoi oleh Allah ta’ala. Wanita sholihah merupakan tiang keluarga, sekaligus perhiasan pertama bagi kehidupan seorang laki-laki, bahkan wanita sholihah merupakan perhiasan terbaik dalam kehidupan ini. Rosulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”Dunia ini perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.”(HR. Muslim).

Cara agar menjadi wanita sholihah yang berhasil dan berkedudukan tinggi, dicintai, dibanggakan dan disayangi suami di antaranya: memilih suami yang baik agamanya, taat dan berbakti kepada suami, berbakti kepada ibu mertua dan menghormati keluarganya, tidak menyebarluaskan rahasia suami, senantiasa mendampingi dan mendukung pendapat suami, menarik hati suami dan masih banyak lagi yang lain. Seperti kisah seorang ibu yang perpesan kepada putrinya ketika akan menikah, nasihat ini sering disebut dengan 10 peringai[1],. Pesan tersebut adalah:

* Pertama dan kedua, temanilah dia (suami) dengan penuh kepuasan dan pergaulilah dia dengan senantiasa mendengar dan menaatinya.
* Ketiga dan keempat, perhatikanlah penciumannya, sehingga dia selalu mencium bau yang harum dan wangi dari dirimu dan perhatikanlah pandangannya sehingga dia tidak melihatmu sebagai orang yang buruk.
* Kelima dan keenam, perhatikanlah waktu makannya dan janganlah engkau membuat kegaduhan pada saat dia sedang tidur.
* Ketujuh dan kedelapan, jagalah hubungan dan berlakulah baik kepada kerabat keluarganya.
* Kesembilan dan kesepuluh, janganlah engkau menyebarlauskan rahasia dan janganlah engkau menentang perintahnya.

Suami merupakan sesorang yang harus kita dahulukan dalam segala perintahnya. Rosulullah Sholallahu 'alaihi wasallam bersabda,"Tidaklah boleh seseorang sujud kepada orang lain. Seandainya diperbolehkan seseorang sujud kepada orang lain, niscaya aku akan perintahkan wanita untuk bersujud kepada suaminya."(HR. Ahamad dan An Nasa'i). Ini menunjukkan betapa besarnya hak suami sehingga wanita harus mendahulukan hak suami dibandingkan hak-hak orang lain.

Tidak pernah lepas dari pikiran wanita bahwa tanggung jawab seorang ibu adalah mendidik anak-anaknya dan membentuk kepribadian anak-anak. Seorang muslimah yang mengetahui agama dan mengikuti petunjuk agama maka dia akan mengetahui tugas pendidikan yang diembannya sehingga dia akan bertanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya. Allah ta’ala berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluarganu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”(TQS. At Tahrim: 7).

Wanita selalu mengingat bahwa anak-anak memerlukan dan membutukan asuhan, kelembutan, cinta yang dalam dan kasih sayang yang murni agar jiwa mereka tumbuh dengan sehat dan jauh dari berbagai penyakit dan permasalahan dan juga agar mengisi dengan optimis dan menjadikan diri penuh kepercayaan serta mengisi otak anak-anak dengan berbagai harapan dan keinginan.

Adapun hal-hal yang perlu dilakukan oleh seorang ibu terhadap anaknya adalah:

* Mengetahui tanggung jawab terhadap anak-anaknya.
* Menggunakan cara yang baik dalam mendidik anak-anaknya.
* Memberikan cinta dan kasih sayang sepenuh hati.
* Tidak pilih kasih terhadap anak-anaknya.
* Tidak membedakan dalam mencurahkan kasih sayang.
* Mewaspadi segala hal yang mempengaruhi pembentukan dan pembinaan anak.
* Menanamkan akhlakul karimah pada anak.

Tentunya masih banyak lagi tugas-tugas wanita yang lainnya, akntetapi tugas utama bagi wanita adalah rumah tangganya yaitu sebagai pendamping suami, pendidik anak dan pengurus rumah tangga. Tugas tersebut juga tidak mudah tentunya, oleh sebab itu wanita harus penuh dengan keikhlasan dalam melaksanakannya agar diberi kesabaran dan keridhoan oleh Allah ta'ala.

www.muslimahtips.com/muslimah/63-tugas-utama-muslimah.html

Minggu, 17 Oktober 2010

Duhai Allah

Duhai Allah duhai Allah
Pemilik segala alam raya
Kepada-Mu bermuara doa
Kepada-Mu bermuara cinta

Duhai Allah duhai Allah
Hanya kepada-Mu daku mengadu
Kuberdoa hanya pada-Mu
Ya Allah jangan tinggalkan daku

Duhai Allah Yang Kuasa
Cahya-Mu mulya alangkah indahnya
Terangi hati yang lama resah
Tentramkan jiwa yang gelisah

Duhai Allah duhai Allah
Rinduku biru hanyalah milik-mu
Dekatkanlah daku dengan-Mu
Allah jangan tinggalkan daku

Duhai Allah Yang Kuasa
Cinta-Mu mulya alangkah indahnya
Sirami hati yang lelah resah
Teduhi jiwa yang gelisah


::nasyid yg paling aku suka dan paling sering ku dengar,ketika hatiku merasa tidak tenang ku selalu mendengarkan nasyid ini,.setiap mau tidur juga selalu kudengarkan nasyid ini::

kalo mau donlot ni ke sini aja
http://search.4shared.com/q/1/duhai Allah

Senin, 06 September 2010

Hujan,...

Sudah 3 hari ini kebumen selalu diguyur hujan,..semoga dua hari kedepan cuacanya cerah,..uhm dada terasa sesak entah kenapa mungkin karena aku lagi kurang fit dan suara ku yang bindeng karena flu,..
Daritadi banyak yg sms menanyakan dua acara buber besok,tp belum semua aku jawab dikarenakan beberapa hal,teringat tadi siang ada temen SMP yg telp nanya acara buber besok dan setelah akhir telp,dia tanya "kamu sih orangnya yg mana aq lupa?hehe",..wah lama juga ya gak ketemu mpe wajah n nama agak lupa,lalu ku sebutkan nama lengkap dan kelas waktu kelas 1,2,3 dan dia menyebutkan ciri2 "oh yg sodaraan yg km putih lha yg satunya gelap",..wah ternyata dulu banyak teman yg gak tau namamu dan hanya menyebutkan ciri2nya ndud putih dan satunya ndud tak putih hehe,..
Semoga acara besok bisa saling mempererat silaturahmi yang selama ini tidak pernah bertemu,..
hmmm hujan belum berhenti juga,padahal ku mau belanja beli jilbab buat besok kunjungan ke panti,lagi sakit jadi gak boleh hujan hujanan

Minggu, 05 September 2010

Sebuah pilihan

Lusa ada 2 acara yang jadwalnya bersamaan dan acara itu sm2 pentingnya,yaitu buber Ganisda Jogja yang kebetulan thn ini panitia dari anak2 UGM dan buber di Panti Asuhan.Buber ganisda ini untuk 3 angkatan yang rencananya awalnya mau 8 angkatan tapi gak jadi dikarenakan persiapan yang begitu mepet dan yang ngurus ni acara adek2 '09 dan '10,aku dan teman2 hanya sebagai penanggung jawabnya saja,tapi ternyata besok pas hari teman2 banyak yg gak bisa dateng dan aku pun juga ada buber yg tadinya tgl 8 tapi dimajuin jadi tgl 7.Wah bingung juga,kalo aku gak dateng ntar yang jadi penanggung jawabnya siapa?kasian juga adek2 yang udah ngurusin acara ini dan mereka sempat sms aku kalo 2 diantara mereka merasa putus asa karena tidak semua panitia bekerja secara optimal dan banyak temen2 yang gak bisa datang. Ku beri mereka semangat,karena sukses tidaknya acara gak hanya dari jumlah peserta tapi juga bisa dari faktor lain. Aku pun meminta saran dari senior,kebetulan tahun ini aku terpilih menjadi ketua alumni SMA yg ada di UGM (nama tidak disebutkan) pas acara buber beberapa hari yang lalu di Jogja. Awalnya aku gak tau kalau mau ada pemilihan ketua dan sebelumnya para senior tidak memberitahu para calon ketua,nah pas kebetulan 2 calon ketua gak bisa hadir kecuali aku. Sebelumnya ku merasa aneh,ko para senior pada melihat aku,ada apa ya?e... ternyata mereka memilihku tuk jadi calon. Tiba2 pak ketua mendekat dan berkata,"kamu jadi calon ketua ya?" lalu ku jawab," lho ko aku mas?aku kan bentar lagi lu2s,gimana? ",pak ketua pun menjawab," ya gpp kan nanti bisa diturunkan ke wakil",. Pemilihan pun berlangsung,dalam hati ku berkata semoga aku gak kepilih hehe (dgn alasan aku mw konsen kompre).Dan hasil akhir dari pemilihan ini aku memperoleh hasil yang tertinggi,.Ya sudahlah tak apa,smg q bisa menjalaninya dengan baik dan gak mengganggu belajarku yang semakin hari semakin mendekati kompre.
Acara satunya lagi yaitu buber di Panti Asuhan,acara ini diadakan oleh aku dan teman2 sekelas waktu SMA.Di acara ini,teman2 meminta ku untuk menjadi PJ acara ini.Acara ini pun dibuat secara mendadak, kita hanya ada persiapan waktu sekitar 3 hari. Acara ini diadakan karena salah satu teman kita yang ada di negeri orang sana memberikan kita amanah yaitu untuk mengadakan buka bersama anak yatim dan dia memberikan kita dana yang cukup besar,kita pun disini menggalang dana semampu kita untuk anak2 yatim karena disini kita ingin berbagi dan berbagi itu tak pernah rugi :) .Rencana awal acara ini dilaksanakan tanggal 8,tetapi setelah beberapa teman yg survei ke panti ternyata tanggal segitu gak bisa karena anak2 sudah dipersilahkan untuk mudik. Akhirnya kita memutuskan untuk maju 1 hari.
Sebenernya jika acara buber di panti tgl 8,aku pun juga ada buber sm temen2 SMP tapi aku memilih yg di panti. Berhubung gak jadi tgl 8,aq langsung menghubungi teman SMP kalau tgl segitu aku bisa dan malamnya temen menelpon ku untuk menanyakan tempat yang cocok dan nyaman.Sempat temenku meledek "wah pi,dimana ada buber pasti disitu panitia nya ada kamu,gak di jogja gak dikebumen",ku jawab,"hehehe,.mau gimana lagi,mungkin karena gak ada orang kali ya hehe atau mungkin karena takdir :D ".Pas awal temenku telpon,yang pertama kali ditanyakan yaitu "pi,km lagi sakit ya?masuk angin?" wah ni orang pasti tau dari perubahan suara ku yang berbeda jadi tambah merdu wekekeke. Akhir2 ini entah kenapa kondisi badanku tidak stabil padahal dari dulu biasanya ku jarang sakit. Aku memberi tau temenku kalo bentar lagi insya Allah lulus karena aku tau kalo besok di jogja kalo ada reor forum mahasiswa muslim daerah di jogja (tdk sebut nama) ada indikasi aku sbg calon dan aku pun nyletuk "kalo bisa reor nya pas aku udah lulus aja ya hehe". Ketika sedang bercanda di telpon dan sedang timbul rasa penasaran tiba2 telpon nya mati,mungkin karena pulsanya abis coz temenku telp lumayan lama..besok ceritanya lanjut lagi ya teman pas buber hehe...


Hasil akhir dari dua pilihan diatas yaitu aku memutuskan untuk ikut keduanya karena berhubung gak ada orang yg bisa diwakilkan untuk mengisi sambutan dan acara yg di panti pun aku disuruh temen2 untuk datang karena aku yang jadi PJ acaranya.kalo menurut kalian yg baca,akuharus bagaimana?



semoga acaranya besok lancar,dan semoga jika ada kegiatan2 tidak mengganggu belajarku untuk menghadapi kompre,..aku pengen lulus :)

Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku

Tuhanku,
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu…
Lembar demi lembar kitab kupelajari…
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi…
Tentang cinta para nabi
Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabbah para sufi
Tentang kerinduan para syuhada
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…
Tapi Rabbii....,
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu…
Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama, tapi…
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu…
Aku makin merasakan gelisahku membadai…
Dalam cita yang mengawang
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi…
Hingga aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan…
Wahai Ilahi,
Kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu…
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali
Menatap, memohon dan menghibaMu:
Allahu Rahiim, Ilaahi Rabbii,
Perkenankanlah aku mencintaiMu, Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii
Perkenankanlah aku mencintaiMu , Sebisaku
Dengan segala kelemahanku
Ilaahi..,
Aku tak sanggup mencintaiMu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al musthafa
Karena itu izinkan aku mencintaiMu
Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku
Rabbii...,
Aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga.
Atau layaknya Umar yang menyerahkan separo harta demi jihad.
Atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dienMu. Izinkan aku mencintaiMu, melalui seratus-dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan, pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan. Pada makanan–makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.
Ilaahi, aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang shahabat NabiMu hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya.
Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam shalat yang coba kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.
Robbii, aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib, yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu.
Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rekaat lailku. Dalam satu dua sunnah nafilahMu. Dalam desah napas kepasrahan tidurku.
Yaa, Maha Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintaiMu bagai para al hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam. Perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah harianku. Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.
Yaa Rahiim
Aku tak sanggup mencintai Mu semisal Sumayyah,
yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu.
Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya bagiMu. Maka perkenankanlah aku mencintaiMu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu.
Maka izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.
Allahu Kariim, aku tak sanggup mencintaiMu di atas segalanya, bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya, dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya.
Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya.
Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta.
Allaahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku.
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa.
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

Aseur

Tuk aseur


Menghitung aku atasmu,pada butir butir tasbih,....
Seperti mengiring detik detik yang berdetak pada jantungku..
Subhanallah,,aku baca atasmu tentang cerita yang masih melela...
Alhamdulillah,,aku tafsirkan atasmu ttg nyanyi sufi atas 40 bidadari...
Allahu Akbar...
Aku semayamkan atasmu an-niatku jauh bersama sujudku yang merobek Qiyamul LailMU...
Hingga aku mampu,,mengucap dalam nyataku atasmu...
Laa Ilahaillallah....Ar rijalu qowwamuna alan nisa'...






Kadang kalau bener2 ingat,..air mata ku selalu menetes,...

Rabu, 01 September 2010

Aku Masih Bertahan

Aku masih bertahan di sini,...di Jogja,...
Kuliah SP sudah berakhir sejak 2 minggu yang lalu,tapi aku memutuskan untuk tidak segera pulang kampung ke Kebumen dan berencana pulang mendekati Lebaran padahal mah biasanya kalo ada libur aku langsung tancap gas * :D * ke Kebumen. Alasan untuk tidak segera pulang karena beberapa hal,salah satunya kondisi badan ku yang lagi sakit mungkin karena ada agenda di Jogja dan Kebumen jadi sering bolak-balik Kebumen-Jogja. Tapi ada satu alasan yang paling utama kenapa aku gak segera pulang yaitu karena di kampung tidak ada aktivitas sehingga membuat ku selalu teringat dengan seseorang dan kenapa sering mimpi bertemu dengan nya,..itu membuat ku ingat dan pernah saat ingin mendengar suaranya,mungkin karena dulu sering mendengar suaranya via telp. Jika teringat,ku bingung harus berbuat apa dan tilawah lah yang hanya bisa kulakukan agar hati ini tenang,terkadang saat tilawah tiba2 teringat wajahnya,...haduhhhh kenapa ya???ko selalu ingat.........
Karena alasan itulah aku masih bertahan di Jogja,teman2 kos sudah pada balik ke kebumen.. Ku bertahan di Jogja karena di sini ada aktivitas yang bisa ku kerjakan sehingga tidak terlalu begitu mengingat nya dan merasa ibadah di bulan Ramadhan lebih optimal jika di Jogja. Alhamdulillah ku pulang nya ditunda mendekati Lebaran ada manfaatnya juga bagi temen2 yaitu semua temen2 takmir masjid di deket kos yang udah pada mudik menitipkan tugas2nya padaku mulai dari ketua,bendahara,dll...ku terima dengan senang hati,yang tadinya ku hanya di divisi yg mengurusi kegiatan ortu sekarang menjadi multi tugas hehe,.dikarenakan sedikitnya panitia sehingga panitia yang tersisa ikut masuk dalam semua divisi dan akupun disuruh jadi panitia i’tikaf akhwat (coz tmn2 tw kalo ku msh lama di Jogja) .
Ya Rabb tunjukkilah hamba jalan yang lurus,...
Bicara mungkin mudah tapi melaksanakannya tidak semudah apa yang dibicarakan,..

Ku tulis tulisan ini bersama dengan butir-butir air mata yang membasahi pipi...

Rindu Sahabatku

Sahabat...

Saat ku datang kembali

Ku ingin selalu merajut kebersamaan bersamamu

Melihat rekahan indah senyum manismu

Sahabat...

Meski kini kita tak sesering dulu tuk bertemu

Tapi, aku yakin... pertemuan kita kan lebih indah dengan saling melepas rindu

Sahabat...

Saat ku bertemu denganmu

Lepas semua penatku

Terhapus tangis sedihku

dan kurasakan kebahagiaan bersamamu

Sahabat...

Walau waktu dan jarak memisahkan kau dan aku

Aku akan slalu merindukanmu

Sahabatku...

Jumat, 07 Mei 2010

Hidup Sehat Tanpa MSG

Waktu menunjukkan tepat pukul 11.30 ,.mba pembicara pun ternyata datang nya ontime,wah ni temen2 pada kemana ya ko belum ada yg datang satu pun,.q bilang ke mba nya untuk menunggu sebentar hehehe,..lalu aq pun keluar musola tuk mencari teman2 bwt ikut kajian,.ditunggu 5-10 menit temen2 pun belum pada nongol,.ya udah akhirnya kajian dimulai padahal yg datang baru sedikit tp gpp soalnya ntar malah selesai nya molor lagi,..aq kan musti kuliah jam 1 dan ga boleh telat masuk hehe,..pas kajian mau dimulai,q mulai bingung "duh nti siapa yg baca tilawah ya?staf2 q dimanakah kalian berada?"uhm ada adek tingkat nih,.q suruh buat tilawah tapi gak mau ,.ya udah akhirnya q dobel deh jadi mc sekalian baca tilawah,..alhamdulillah temen2 pada berdatangan ke musola,..kajian jumat ini tentang "Hidup Sehat Tanpa MSG" oleh mbak idha dari fak kedokteran,.
Uhm dari kajian tadi siang ,q tulis lagi di blog,.dan kalau ada yg membaca semogabermanfaat buat menambah pengetahuan.
MSG ( Monosodium Glutamat) adalah salah satu bahan tambahan makanan.Glutamat itu ada dua yaitu glutamat alami dan glutamat buatan.Glutamat alami udah ada dalam makanan (daging,telur,susu,ikan,bumbu dapur,dll),sedangkan glutamat buatan yaitu glutamat yang banyak beredar di kalangan ibu2 hehe dan para penjual makanan :D.Glutamat termasuk protein yang diperlukan oleh tubuh,.glutamat pun mempunyai fungsi yaitu sebagai sumber energi,mediator kimiawi di otak dan penguat rasa biar enak.Nah MSG itu yang bikin enak tuh karena ada glutamat nya,sebenernya gak pake MSG jg gak masalah kan dalam bumbu dapur udah ada glutamat nya juga kan,.MSG buatan iu merupakan fermentasi dari gula,jadi ganti pake gula aja yuk ^_^.Konsumsi glutamat perhari itu maksimal 2500gram/hari,sedangkan menurut penelitian di Inggris,..rata2 restaurant itu memakai glutamat sampai 5000gram/hari *geleng2 kepale* wah hampir dua kali lipatnya.MSG pertama kali ditemukan di Cina yaitu adanya gejala CRS (Chinese Restaurant Syndrome),.Bahaya dari MSG diantaranya merupakan racun bagi sel saraf otak,menghambat perkembangan sel saraf otak terutama pd anak2 dan bisa menyebabkan penyakit alzheimer (pikun) atau demensia.Demensia adalah penyakit dengan gejala yang timbul sebagai akibat dari kerusakan otak yang mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir, daya ingat dan fungsi berbahasa, yang berakibat pasien kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari..Ketika MSG dimakan kemudian MSG mengalami proses dan masuk dalam darah dan menyerang otak.Kadar MSG yang masuk dalam darah di banding glutamat alami jauh lebih besar.Jika terlalu banyak mengonsumsi MSG biasanya akan mengalami pusing,deg2an,kaku otot,kesemutan,nyeri,berkurangnya konsentrasi.Penawar yaitu anti oksida yang ada di vitamin A,C,E dalam sayuran dan buah.Glutamat itu penting tapi penggunaan nya jangan melebihi batas maksimal.Dalam makanan anak2 juga banyak terdapat MSG jadi harus lebih teliti dalam memilih cemilan untuk anak anak,cemilan yang gak ada MSG yaitu cemilan yang ada coklatnya seperti momogi dan sejenis nya .

Selasa, 04 Mei 2010

Norma Sosial Yang Semakin Memudar

Siang tadi chating dengan guru waktu di SMA,.awal nya cuma tanya tentang keadaan Sekolah dan lain sebagainya,.lama kelamaan akhirnya kembali belajar sosiologi lagi,.uhm meskipun sekarang kuliah di jurusan ekonomi tapi apa salah nya buat belajar yg lain toh buat nambah pengetahuan qt,.Untuk kali ini q kembali mengingat kembali materi sosiologi waktu SMA yaitu ttg Norma Sosial,sebelumnya ada yang tw ttg norma sosial ga?ayo kita kembali mengingat nya hehe,.Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan. Norma tidak boleh dilanggar. Siapa pun yang melanggar norma atau tidak bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam norma itu, akan memperoleh hukuman.Nah sekarang udah inget sekilas ttg norma sosial kan hehehe,...masih agak2 inget dgn pelajaran sosiologi ni coz guru nya dalam menyampaikan materi sangat mudah untuk dipahami (guru paporit waktu SMA :D).

Sekarang ini nilai norma sosial di masyarakat yang tampaknya mengalami pemudaran karena banyaknya kejadian pelanggaran norma ( menurut guru ku)..Pelanggaran norma sosial ini bisa dilihat dari banyak nya kejadian yang terjadi yg tidak sesuai dengan norma yg berlaku,seperti adanya berita ttg video striptis remaja yg terjadi di Sulawesi dan kayaknya mulai menjamur di Indonesia,...Astaghfirullah apa mereka ga punya malu ya?masa aurat nya dipamer2in,kan kasian suami nya tuh kalo tw istri nya waktu dulu suka pamer aurat,.mbo yao ditutup tuh aurat n dijaga baik2 tuk suaminya kelak,jgn malah dipamer2in kek gitu ( lho ko jadi aq yg sewot gini ya?),.Uhm baru ttg info ini nih,..ni juga dikasih tw ma Beliau,dan katanya juga ada yg berani membuka penutup aurat bagian atas di depan umum yang terjadi di Medan,Sulawesi, Jakarta, Bandung dan yang lebih parahnya lagi dilihat juga oleh anak2 bahkan salah satu diantaranya adalah seorang PNS yg dilakukan dikantin,siang hari dan terjadi di Klaten,..Ko jaman sekarang banyak yg melakukan pelanggaran norma ya,.apakah mereka udah gak menghormati dan menjalankan norma sosial di masyarakat?!dan di khawatirkan adanya kecenderungan masyarakat membuat norma sendiri yang menyimpang dari norma secara umum,repotnya kalau norma baru yg dibuat itu adalah norma negatif yang disepakati masyarakat,.Coba kalian bayangkan mau jadi apa bangsa ini kelak kalau para generasi penerus udah gak punya nilai dan norma sosial lg,.Ketika tw info ini td,..langsung kaget dan hanya bisa mengucapkan istighfar,..Ya Allah berikanlah mereka hidayahMu,.sadarkan mereka ya Allah,..jadikan mereka muslimah yg sholehah ya Allah,..amin,...



ya Allah,..lindungilah hamba Mu ini dari segala sesuatu yg ga diinginkan,.semoga selalu istiqomah di jalanMu dan makin bertambah dekat dengan Mu,jadikan hamba wanita yg sholehah ya Allah,.yang bisa membahagiakan kedua orang tua dan orang2 yg ku sayangi.

Senin, 03 Mei 2010

Empat Bingkai Kehidupan Rumah Tangga*



Seorang pelukis yang akan melukis tentu akan mempersiapkan terlebih dahulu apa-apa saja yang dibutuhkannya untuk melukis. Dia akan mencari kanvas tempat menorehkan catnya, dia juga membutuhkan kuas dan cat minyak. Selain persiapan fisik, sekalipun lukisan yang akan dibuatnya bersifat abstrak, tetap butuh sebuah gambaran tentang maksud apa yang terkandung di dalamnya. Minimal tema dari lukisan tersebut. Sehingga nantinya para penikmat lukisannya akan dapat mengambil pesan yang ada dalam lukisan tersebut.

Sebuah lukisan, apalagi yang abstrak, biasanya akan kurang indah dan bernilai rendah jika dia hanya berwujud lukisan dalam selembar kanvas. Namun akan sangat berbeda jika lukisan itu telah diletakkan dalam bingkai yang indah, maka nilainya akan berlipat ganda. Taruhlah misalnya lukisan tanpa bingkai lukisan itu berharga tiga ratus ribu rupiah. Maka jika dibingkai dengan indah, maka bisa jadi harganya mencapai lima juta rupiah, meskipun harga bingkai itu sendiri hanya beberapa ratus ribu atau bahkan hanya puluhan ribu. Itulah manfaat adanya bingkai itu, selain melindungi lukisan, akan dapat mempertinggi nilai sebuah lukisan.

Orang yang menikah adalah seperti halnya dua orang yang membuat sebuah lukisan abstrak. Mereka tidak tahu seperti apakah bentuk kehidupan nantinya setelah menikah itu, yang masih menjadi sesuatu yang misteri. Kemudian lukisan itu selesai dalam waktu sangat singkat, sebagaimana ijab qabul yang membutuhkan hanya beberapa menit, padahal membutuhkan waktu persiapan yang tidak sebentar. Bisa jadi kedua pelukis abstrak itu mempersiapkannya selama bertahun-tahun, hanya untuk sebuah even yang sesingkat itu.

Seperti halnya sebuah lukisan, kehidupan rumah tangga pun tidak akan menjadi indah manakala tidak ada bingkainya. Bingkai lukisan ada empat buah, yakni atas, bawah, kiri dan kanan, pun begitu pula bingkai kehidupan rumah tangga. Empat bingkai itu insya Allah akan membuat sebuah pernikahan dan kehidupan rumah tangga menjadi indah dan bernilai tinggi, bukan hanya di hadapan manusia tapi juga di hadapan Allah Ta’ala.

Apa sajakah keempat bingkai mahligai pernikahan itu? Empat bingkai dalam kehidupan rumah tangga itu ialah:
1. Pikiran yang lurus
Yang dimaksudkan dengan pikiran yang lurus adalah menjadikan segala sesuatu sebagai sarana untuk mendapatkan cinta dari Allah. Mengorientasikan semuanya sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah. Mengesampingkan semua hal yang tidak bisa dijadikan sarana untuk bertaqarrub kepada Allah swt.

Kehidupan rumah tangga merupakan kehidupan yang akan penuh lika-liku, cobaan dan ujian. Mungkin saja suami akan menemui hal-hal yang bisa membuatnya marah, sebaliknya istri mendapati sesuatu yang membuatnya jengkel. Namun orang yang memiliki pikiran lurus justru akan memanfaatkan semua situasi seperti itu. Karena orientasinya adalah mendapat cinta Allah, maka dia akan berusaha apapun agar dapat membuat Allah mencintainya. Maka ketika berada dalam situasi yang membuatnya marah, dia akan bersabar, karena dengan bersabar Allah akan mencintainya. Begitu pula jika sedang jengkel, maka kejengkelan itu bisa menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah manakala dia mampu meredamnya demi mendapat ridho-Nya.

Semoga Allah merahmati seorang wanita yang ditemui oleh salah seorang shahabat Rasulullah saw. Wanita ini adalah wanita yang muda dan sangat cantik. Dia mengatakan kepada shahabat bahwa dia beruntung memiliki seorang saumi seperti suaminya, dan dia merasa bahagia. Ketika sang shahabat ini berkunjung ke rumahnya, dia dapati seorang laki-laki yang sudah tua, bertampang buruk, hitam dan miskin karena rumahnya sangat sederhana. Sudah begitu, tambah lagi keburukannya yakni dia suka marah-marah kepada istrinya. Tiada lain laki-laki itu adalah suami si wanita tadi. Meski dengan kondisi seperti itu, sang wanita tetap melayani suaminya dengan senyum dan pelayanan terbaik. Dia menanggapi kata-kata kasar suaminya dengan kehalusan budi pekerti yang baik.

Sang shahabat heran, bagaimana bisa si wanita mengatakan bahagia padahal kondisi suaminya seperti itu. Maka bertanyalah dia, “wahai fulanah, bagaimana bisa kamu mengatakan bahwa kau merasa beruntung dan bahagia dengan kehidupanmu sekarang, padahal suamimu itu tua, buruk rupa, miskin dan tidak baik akhlaknya?” Seketika itu juga wanita itu menunjukkan muka yang tidak senang.

“Tuan, jikalau Tuan datang ke tempat ini hanya ingin membuat saya tidak ikhlas menjalani kehidupan saya, sebaiknya Tuan pulang saja.” Sang shahabat terkejut mendapat tanggapan seperti itu dari si wanita. Segera dia meminta maaf, namun tetap ingin mendengar jawaban pertanyaan yang diajukannya.

“Baiklah, akan saya jawab pertanyaan Tuan. Saya adalah orang yang sangat menginginkan cinta dari Allah ‘Azza wa Jalla, oleh karena itu saya senantiasa berusaha memperbaiki diri saya sehingga menjadi orang yang baik di mata-Nya. Namun ada satu hal yang sejak dahulu sangat sulit saya lakukan, yakni menjadi orang yang sabar. Apapun yang saya usahakan belum bisa membuat saya menjadi penyabar. Justru semenjak saya bertemu dengan suami saya yang sekarang ini, saya bisa belajar bersabar. Bersabar terhadap segala kondisi dan perlakuannya. Dan suami saya inilah yang membuat saya bisa menjadi orang yang sabar, karena saya melakukannya semata-mata untuk mendapatkan ridha dari Allah swt. Dengan begitu saya bisa menjadi orang yang semakin dicintai oleh Allah Ta’ala.”

Subhanallah. Begitu luar biasa sang wanita tersebut. Jadi, dia menikah dengan laki-laki tua, buruk rupa, hitam, miskin dan jelek akhlaknya bukan dengan keterpaksaan namun justru dengan kesadaran. Dan itu semua adalah sarana dia meraih cinta Allah swt. Bagaimana dengan kita?

2. Bingkai yang kedua adalah: Hati yang bersih
Hati yang bersih bermakna tidak membesar-besarkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan akhirat. Dengan kata lain, segala sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan akhirat tidak perlu menjadi permasalahan. Kita fokus pada hal-hal yang ada hubungannya dengan urusan akhirat.

Karena pernikahan yang baik adalah pernikahan yang tanpa didahului oleh pacaran, maka biasanya ada beberapa hal yang sebelumnya tidak diketahui oleh pasangannya. Misalnya, ternyata setelah menikah menemukan bahwa hidung istrinya kurang mancung 2 cm keluar. Nah, bagi orang yang hatinya bersih tidak akan mempermasalahkan hal seperti itu, karena itu tidak ada hubungannya dengan akhirat. Beda halnya jika saat adzan shubuh, sang pasangan ini tidak segera bangun tapi malah semakin merapatkan selimutnya. Ini baru masalah karena hal seperti ini ada kaitannya dengan akhirat.

Maka hendaknya setiap pasangan dalam rumah tangga mampu menyeleksi mana-mana saja hal-hal yang berhubungan dengan akhirat dan mana saja yang tidak. Sehingga dia mampu memilah mana saja yang perlu diperhatikan, dan mana yang harus dihiraukan. Bukannya mempermasalahkan semua hal termasuk hal-hal kecil. Maka keluarga itu akan menjadi sebuah keluarga yang senantiasa berorientasi akhirat, dan bisa jadi hati-hati mereka telah berada di kampung akhirat jauh-jauh hari sebelum ruhnya.

3. Bingkai yang ketiga adalah: Kata-kata yang indah
Kata-kata yang indah yakni kata-kata yang menentramkan, membuat nyaman atau merasa aman bagi pasangan hidup. Kita contohkan saja seperti apakah kata-kata indah ini.

Pada suatu hari, sang suami harus pergi ke luar kota karena ada tugas-tugas terkait pekerjaannya selama satu bulan. Tentunya sang istri agak khawatir dan was-was, salah satu kekhawatirannya jangan-jangan suaminya ‘buka cabang’ di kota-kota lain. Sehingga sang istri masih kurang merelakan kepergian suaminya.

Suami yang mengetahui hal ini, hendaknya memberikan keyakinan kepada istrinya bahwasannya dia tidak akan apa-apa, dengan memberikan kata-kata yang indah tadi. Sang suami mengatakan, “Dhek, di dunia ini tidak ada wanita selain kamu. Engkaulah satu-satunya wanita di dunia ini bagiku. Kamulah wanita tercantik untukku dan hanya kamulah wanita yang kucintai di dunia ini.” Mendengar kata-kata itu si istri akan tenang dan dapat melepas kepergian suaminya dengan perasaan aman.

Contoh lainnya, suatu hari sang suami menemui masakan istrinya yang asin. Entah karena salah memasukkan gula, atau karena istrinya sengaja untuk menguji. Maka suami itu mengatakan sambil senyum, “Dhek, masakanmu hari ini benar-benar luar biasa, lain dari yang lain.” Maka bisa jadi hati si istri berbunga-bunga. Tapi karena ingin memberikan pelajaran juga, maka, “ …. Karena aku ingin belajar itsar, maka makanlah sebagian makanan ini ya. Sini aku suapi…” Si istri akan tahu kesalahannya, namun tetap senang karena sang suami memberitahu dengan cara yang baik, bukan dengan marah-marah, misalnya dengan perkataan, “dasar istri apa kamu, masak saja tidak becus!” yang tentu saja sangat menyakitkan.

Nah, bagi pasangan yang sedang membina rumah tangga, maupun pada para pemuda dan pemudi yang belum menikah, belajarlah membuat kata-kata indah ini. Belajarlah membuat kata-kata yang enak didengar, menyejukkan, menentramkan dan membuat merasa aman. Jika nanti dibutuhkan pada saatnya, sudah siap dan dapat menjalani kehidupan rumah tangga dengan lebih baik.

4. Bingkai yang terakhir adalah: Perbuatan yang terbaik
Karena seseorang yang membina kehidupan rumah tangga memiliki pikiran lurus yakni menjadikan semuanya sebagai sarana taqarrub ilallah, dan berhati bersih yakni tidak membesar-besarkan apa saja yang tidak ada hubungannya dengan akhirat, maka dia bisa melakukan perbuatan terbaik kepada pasangan hidupnya. Bukan hanya perbuatan yang baik, tapi dipilih di antara yang baik itu perbuatan yang terbaik. Pasangan hidup tentu saja akan sangat bahagia mendapati suami atau istrinya ini berbuat yang terbaik kepadanya.

Seorang suami yang pulang dari kerja dalam keadaan lelah, maka akan sirna kelelahannya mendapati istrinya menyambutnya dengan tergopoh-gopoh dan wajah yang manis lagi ceria. Apalagi jika sudah terhidang suguhan berupa minuman hangat dan makanan ringan. Akan sangat berbeda jika sepulang kerja, sudah lelah, si istri cuek dengan muka masam atau cemberut. Yang seperti terakhir ini akan membuat suami tidak betah di rumah.

Pada waktu dini hari, seorang suami bangun dari tidur. Dia melihat istrinya masih terlelap dengan nyenyak. Coba dibangunkan tapi belum bangun juga. Kemudian dia ambil wudhu, setelah itu kembali ke kamar dan membangunkan istrinya dengan percikan air sisa wudhunya sehingga istrinya bangun. Kemudian mengajak istrinya shalat tahajjud bersama. Pun begitu pula dengan si istri, saat bangun suaminya masih tidur. Lalu mencoba membangunkan suaminya namun belum juga bangun. Lalu si istri mengambil wudhu, setelah itu kembali ke kamar dan membangunkan suaminya dengan percikan sisa air wudhunya. Setelah suaminya bangun, diajak untuk shalat tahajjud bersama. Ah alangkah indahnya.

Bagian dari perbuatan yang baik adalah dalam hal panggilan. Seyogyanya pasangan suami istri memiliki panggilan spesial satu sama lain. Misalnya Mas-Adik, Abang-Adik, dan sebagainya. Meski nantinya sudah memiliki anak, panggilan ini jangan berubah menjadi Papa-Mama, Ayah-Ibu, Abbi-Ummi, atau yang lain karena dapat mengurangi kemesraan. Boleh saja memanggil seperti itu manakala di depan anak-anaknya, namun ketika sedang berdua, panggilan spesial ini tetap harus dipertahankan, bahkan hingga tua nanti.

Cara yang terbaik juga bisa diambil suami manakala ingin menegur, mengingatkan atau menasehati istrinya. Suatu saat, setelah shalat tahajjud bersama, kemudian membacakan do’a yang diamini oleh istrinya. “Ya Allah, jadikanlah istriku ini istri yang shalihah. Jadikan dia istri yang dapat menjadi penyejuk hati suaminya. Jadikan dia orang yang sabar. Jangan jadikan dia orang yang suka mengomel. ….” Pastilah si istri akan meng-amin-i, tidaklah mungkin akan menyela dan mengatakan, “Mas, kamu nyindir aku ya?” atau mengatakan “tidak amin ya Allah…”. Dari situlah istri bisa bercermin dan memperbaiki dirinya. Suatu saat pun istri tidak boleh kalah, “Mas, kan Mas sudah sering yang menjadi pembaca do’a. Sekarang giliranku yang membacakan do’a dan Mas yang meng-amin-i ya.” Dengan begitu keduanya bisa saling mengingatkan dengan cara yang terbaik dan bisa diterima keduanya dengan cara terbaik pula.

Nah, itulah empat bingkai yang Insya Allah dapat menjadikan lukisan abstrak sebuah kehidupan rumah tangga menjadi sesuatu yang indah dan tinggi nilainya. Semoga Allah Ta'ala merahmati kita semua sehingga bisa mengusahakan adanya empat bingkai tersebut ada dalam kehidupan rumah tangga kita semua, sekarang (bagi yang sudah berkeluarga) atau pun nanti (bagi yang akan). Wallaahu a'lam. [ ]



* Disampaikan oleh Ust. Syatori Abdurrouf dalam khutbah nikah di walimatul ‘ursy-nya Mbak Muawanah Fatmawati, 29 Mei 2008. Ditulis ulang oleh Cahya Herwening dengan beberapa tambahan.

** Ust. Syatori Abdurrouf adalah pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswi Daarush Shalihat, Pogung, Mlati, Sleman, Yogyakarta.


Akhirnya,...

Setelah sekian lama ga buka blog,akhirnya ku buka juga hehe,..udah berapa bulan ga ku buka ya??blog yg ini jarang dibuka karena ku sempat buat blog baru dengan tidak menggunakan nama sebenarnya hehe dikarenakan isi blog nya kek semacam diary gitu,..eh sekarang malah alamat n password nya aku lupa,.tapi ya sudahlah gpp hehehe.uhm sebenernya banyak banget yg ingin ku tulis tapi berhubung sudah larut malam dan lagi ngerjain tugas Manajemen Operasional Bank dan Studi Kelayakan Bisnis yg belom selesai2 ya akhirnya nulisnya kapan2 aja yak,....




Jam 00.03
lagi batuk,pilek,dll uhm gado2 lah hehe
@kamar kosan,.kuningan i-8,sleman,yogyakarta